Negara Itu Rumah, Bukan Milik Pemerintah Ada kalimat yang sering terlontar di ruang diskusi, unggahan sosial media, bahkan dalam bisik-bisik warung kopi: “Saya mencintai negara ini, tapi tidak dengan pemerintahnya.” Dan seperti biasa, akan selalu ada yang buru-buru merasa tersinggung. Katanya, kalau tak hormat pada pemimpin, berarti tak cinta tanah air. Seolah negara ini identik dengan penguasa, seolah mencintai negeri ini artinya wajib menyembah yang sedang duduk di kursi kekuasaan. Padahal, logika paling dasar pun tahu: negara dan pemerintah bukan satu paket yang tak terpisah. Negara dan Pemerintah: Dua Entitas, Dua Sifat Negara adalah tanah, rakyat, bahasa, sejarah, luka-luka kolektif, dan cita-cita bersama yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia adalah rumah besar yang kita tinggali, yang kita bela, dan yang kita perjuangkan, bahkan ketika cat temboknya mulai mengelupas dan atapnya bocor. Pemerintah? Hanyalah penghuni sementara rumah itu. Mereka bukan pemilik, b...