Suatu waktu di sepertiga malam yang sunyi, di saat semua manusia berkhalwat dengan mimpi, seorang manusia, hamba dari Yang Maha Perkasa, merintih dalam sunyi, memanjatkan doa penuh asa. Dia bersujud, merapatkan dahi ke bumi, memohon ampunan dan rahmat yang tak bertepi. Tangisnya tumpah, mengalirkan segala beban, di hadapan Sang Pencipta, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Di sepertiga malam itu, di antara kesunyian yang menyelimuti, hatinya mengadu, menyerahkan segala resah yang menghimpit. Dalam dzikir yang khusyuk, ia mencari ketenangan, menggapai cinta Ilahi, dalam keheningan yang menenangkan. Setiap hembusan napasnya adalah doa, setiap tetes air matanya adalah harap, semoga rahmat Allah senantiasa meliputi, membimbing langkahnya dalam jalan yang diridhoi. Malam terus beranjak, fajar pun menjelang, namun hatinya telah menemukan kedamaian, dalam dekapan cinta Sang Maha Kuasa, yang selalu mendengar rintihan hamba-Nya, di sepertiga malam yang sunyi, di saat semua manusia berkhalwat...