Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2025

Negara yang Hilang dari Peta Dunia: Pelajaran dari Masa Lalu

Sejarah dunia dipenuhi dengan berbagai negara yang dulu berjaya tapi kini hanya tinggal kenangan. Mulai dari kerajaan besar hingga negara yang terbentuk akibat perang, mereka semua memiliki kisah unik yang bisa kita pelajari. Meski negara-negara ini sudah tak lagi ada di peta dunia, warisan dan pelajaran dari kebangkitan dan kejatuhan mereka masih tetap relevan untuk dipahami. Dari berbagai perpecahan hingga penggabungan wilayah, artikel ini akan mengupas cerita negara-negara yang pernah ada dan mengapa mereka tak bertahan. 1. Kerajaan Bersatu Portugal, Brasil, dan Algarve (1815-1825) Kerajaan ini terbentuk sebagai respons atas invasi Napoleon ke Portugal. Keluarga kerajaan Portugal kabur ke Brasil dan mendirikan ibukota di Rio de Janeiro. Pada saat itu, Brasil bukan lagi sekadar koloni, tetapi juga bagian dari kerajaan ini. Hal ini juga disebabkan karena Brasil yang kaya dengan sumber daya alam, terutama emas dan gula, jadi tumpuan ekonomi utama. Namun, setelah sepuluh tahun, Brasil m...

AI dan Ghibli Style: Adaptasi Seni atau Sekadar "KW Digital"?

Belakangan ini, dunia maya—terutama media sosial—lagi heboh dengan tren AI yang bisa mengubah gambar atau foto menjadi Ghibli style . Dengan sekali klik, wajah seseorang bisa terlihat seperti karakter dalam dunia My Neighbor Totoro atau Spirited Away . Keren? Mungkin. Tapi kalau dipikir lebih dalam, tren ini mulai mengusik sisi moral dan etika seni. AI yang Meniru Tanpa Izin Studio Ghibli punya gaya visual yang khas—warna pastel yang lembut, pencahayaan dreamy, dan atmosfer magis yang bikin kita merasa masuk ke dunia dongeng. Tapi gaya ini bukan muncul begitu saja . Butuh puluhan tahun kerja keras, eksperimen, dan dedikasi dari para animator, termasuk tangan dingin Hayao Miyazaki. Sekarang, AI bisa meniru semua itu dalam hitungan detik. Masalahnya? AI nggak minta izin, nggak memberi kredit, dan nggak membayar siapa pun dari tim kreatif yang membangun estetika Ghibli selama ini. Kalau ilustrator manusia mau meniru gaya Ghibli, mereka harus latihan bertahun-tahun. Tapi AI? Cukup dengan...

Dari Idiot Tunggal ke Partai Oligarki: Komedi Tragis Politik Negeri Ini

Dalam sebuah dunia yang penuh warna, ada pepatah yang mengatakan: "Satu idiot adalah satu idiot. Dua idiot adalah dua idiot. Sepuluh ribu idiot adalah partai politik." Ungkapan radikal itu pernah disampaikan oleh seorang penulis novel berkebangsaan Jerman akhir abad ke-19 bernama Franz Kafka (1883) dan populer hingga awal abad ke-20. Pepatah ini, meskipun terdengar seperti lelucon, tampaknya menjadi kenyataan pahit dalam lanskap politik negeri ini belakangan ini. Babak I: Ketika Keluarga Jadi Segalanya Negeri ini, yang katanya demokratis, belakangan ini lebih mirip sinetron keluarga. Seorang pemimpin yang awalnya dikenal sederhana tampaknya sangat peduli dengan masa depan keluarganya. Putra sulungnya tiba-tiba muncul sebagai calon pemimpin dalam kontestasi politik. Tak ketinggalan, menantu dan putra bungsunya juga ikut meramaikan panggung kekuasaan. Apakah ini bentuk nyata dari "Negeri Maju" atau sekadar "Keluarga Maju"? Babak II: Militer Masuk, Demokrasi ...

Hidup Bahagia di Negara Junta Militer: Panduan Santai bagi Warga yang Taat

Selamat datang di negeri penuh kedamaian dan ketertiban! Negara ini dikelola oleh para bapak berseragam yang penuh kasih sayang, yang memastikan bahwa setiap aspek kehidupan berjalan sesuai aturan mereka. Ya, mungkin ada sedikit penyesuaian di sana-sini—seperti tidak boleh sembarangan berbicara, berpikir, atau bernapas terlalu keras—tapi semua itu demi stabilitas nasional. Mari kita kupas tuntas bagaimana cara menjalani kehidupan yang harmonis di bawah kepemimpinan junta militer tercinta! 1. Kebebasan Berpendapat? Boleh, Asal dalam Hati Salah satu hal terbaik tentang negara junta militer adalah adanya kebebasan berpendapat yang sangat luas, selama Anda hanya menyimpannya dalam hati. Anda bisa memiliki opini apa saja, sejauh itu tidak diucapkan, dituliskan, atau—jangan sampai—diposting di media sosial. Sebagai warga negara yang baik, Anda harus pintar membaca situasi. Jika ada yang bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang pemerintah?" jawabannya sederhana: "Luar biasa!...

Kata-Kata yang Menggerakkan Sejarah

Dalam sejarah perjuangan manusia, kata-kata bukan sekadar rangkaian huruf tanpa makna. Ada kalimat-kalimat yang mampu membakar semangat, menghidupkan perlawanan, dan mengubah jalannya sejarah. Salah satu yang paling dikenal di Indonesia adalah "Merdeka atau Mati!" Sebuah seruan yang dulu diucapkan dengan penuh amarah dan tekad oleh para pejuang, karena bagi mereka, hidup dalam penjajahan bukanlah pilihan. "Merdeka atau Mati!" (Indonesia) Slogan ini begitu lekat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Diteriakkan dalam berbagai pertempuran, baik oleh para pemimpin seperti Bung Tomo maupun oleh rakyat biasa yang mengangkat bambu runcing, kalimat ini mengandung ultimatum yang jelas: tidak ada negosiasi dengan penjajah. Bung Tomo, dalam pidato-pidatonya yang membakar semangat, menjadikan slogan ini sebagai penyemangat dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Saat itu, rakyat menghadapi kembalinya Belanda yang ingin merebut kembali Indonesia dengan...

Simfoni Hati yang Retak: Ketika Musik Emo Menjadi Jeritan Diam di Kerasnya Hidup

Ada sesuatu tentang hujan yang turun tanpa henti, membasahi jalanan sepi di tengah malam, yang mengingatkan pada lirik-lirik lagu Emo. Sebuah keheningan yang dipenuhi oleh riuhnya pikiran, rasa cemas yang berdenting seperti senar gitar yang dipetik terlalu keras, dan hati yang retak seperti kaca jendela tua yang diterpa angin kencang. Musik Emo bukan sekadar genre, melainkan simfoni luka dan harapan yang saling berpelukan di tengah kegelapan. Bagi banyak orang, Emo mungkin hanya nostalgia masa remaja, sebuah era ketika rambut poni menutupi setengah wajah dan eyeliner hitam menjadi senjata untuk menghadapi dunia yang terasa begitu asing. Tapi ada juga jiwa-jiwa yang baru menemukan pelukan hangat dari musik ini saat dunia dewasa mulai menampar dengan kenyataan. Ketika pagi dimulai dengan alarm yang memekakkan, bukan untuk petualangan, tapi untuk kerja tanpa akhir, dan malam ditutup dengan lelah yang tak pernah terbayar, musik Emo hadir sebagai teman bicara tanpa perlu bertatap muka. Lagu...

Blusukan, Seni Pencitraan dalam Politik Nusantara

Di negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi ini, ada satu fenomena politik yang lebih ampuh daripada kebijakan berbasis data, lebih memukau daripada APBD yang terserap maksimal, dan lebih sakti daripada program pembangunan jangka panjang. Namanya: blusukan . Ya, blusukan, sidak, atau apapun istilah keren yang digunakan, adalah jurus pamungkas para pemimpin daerah untuk menunjukkan bahwa mereka "bekerja". Cukup modal sepatu kets, wajah serius, sedikit akting prihatin, dan tentunya kamera yang selalu siap merekam momen haru-biru , maka selesailah tugas seorang kepala daerah! Prestasi? Ah, siapa peduli? Yang penting viral! Manajer? Ah, Itu Terlalu Ribet! Seharusnya, kalau kita mau berpikir sedikit lebih dalam, seorang gubernur, wali kota, atau bupati itu tugasnya memimpin, mengelola, dan memastikan sistem pemerintahan berjalan dengan baik . Tapi, duh, kerja di balik meja itu tidak fotogenik! Gimana bisa dapat like dan share kalau cuma duduk rapat sambil diskusi kebijakan? Blus...

Intimidasi terhadap Pers dan Matinya Demokrasi di Indonesia

Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia kembali dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa kebebasan pers masih menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan. Salah satu media independen, Tempo, mengalami aksi teror yang brutal: kiriman potongan kepala babi dan enam bangkai tikus tanpa kepala. Ini bukan sekadar aksi vandalisme biasa, melainkan bentuk nyata dari intimidasi terhadap pers yang bertujuan untuk membungkam suara-suara kritis terhadap kekuasaan. Namun, yang lebih mengerikan dari tindakan tersebut adalah reaksi pejabat negara yang justru meremehkan peristiwa ini. Salah satu pejabat, Hasan Hasbi, bahkan dengan enteng mengatakan, "Dimasak aja," seolah-olah ancaman terhadap jurnalis adalah sesuatu yang bisa dianggap lelucon. Pernyataan ini bukan hanya tidak sensitif, tetapi juga menunjukkan betapa rendahnya komitmen pemerintah dalam melindungi kebebasan pers dan demokrasi di negeri ini. Kebebasan Pers: Pilar Demokrasi yang Sedang Diruntuhkan Sejarah telah membuktikan bahwa demok...

NEGERI TIGA KARTU: KETIKA DEMOKRASI CUMA PERMAINAN ELITE

Dulu kita diajari bahwa demokrasi adalah kekuatan rakyat. Ada Trias Politika yang katanya saling mengawasi agar tidak ada yang berbuat semaunya. Eksekutif mengelola pemerintahan, legislatif mengawasi, dan yudikatif menegakkan hukum. Tapi itu semua ternyata cuma teori buat lulus ujian sekolah. Realitanya? Ini semua cuma trik sulap murahan, semacam permainan kartu di emperan terminal. Dari tiga kartu yang ada, rakyat disuruh tebak mana yang asli, padahal semuanya sudah diatur sejak awal. DPR yang katanya punya hak istimewa untuk mengontrol eksekutif kini lebih mirip asisten pribadi pemerintah. Hak angket, hak interpelasi, dan hak-hak lainnya? Ah, itu seperti menu di restoran mahal, terlihat menggoda tapi realitanya tidak bisa dipesan. Sekarang semua jadi formalitas, pertunjukan sandiwara politik yang bahkan lebih buruk dari FTV tengah malam. Debat-debat di parlemen hanya sekadar bumbu agar terlihat ada dinamika. Padahal kesepakatan sudah dibuat jauh sebelum masuk ruang sidang. Lalu kenap...

ENAM ELEMEN EDIT

Video editing itu mudah? Video editing itu cuma potong-potong gambar dan sambung dengan gambar lain. Atau cuma tambah backsound aja, jadilah video clip. Benarkah? Setidaknya ada 6 elemen penting dalam sebuah proses editing. Proses yang membuat sebuah tayangan menjadi enak untuk ditonton.  1. MOTIVASI Mestinya harus selalu ada alasan atau motivasi yang bagus untuk 'cut' , 'mix',atau 'fade'. Motivasi ini berlaku baik untuk visual maupun audio. Dalam konteks visual, hal ini bisa berupa aksi, sekalipun itu hal kecil yang dilakukan oleh talent, misalnya gerakan wajah (tersenyum) atau tubuh (bergeser). Untuk suara, bisa berupa ketukan pintu, dering telepon. Motivasi bisa juga kombinasi audio dan visual. 2. INFORMASI Umumnya diartikan sebagai informasi visual. Bagi seorang editor, elemen ini adalah dasar dari semua editing. Sebuah shot baru berarti pula informasi baru. Simpel saja, kalau nggak ada informasi baru, berarti semakin kecil alasan untuk memotongnya. Idealnya...

Perang Propaganda: Bagaimana Zionis Membungkam Dunia dan Mengubur Kebenaran

Perang bukan hanya soal rentetan tembakan atau deru pesawat tempur yang melayang di langit. Ada perang yang lebih senyap namun mematikan: perang propaganda. Ini adalah perang di mana kebenaran dipelintir, fakta dibengkokkan, dan opini publik diarahkan sesuai agenda tertentu. Dan di medan perang ini, zionis telah lama memainkan peran utama dengan mahir, mengaburkan kenyataan pahit yang dialami bangsa Palestina. Baru-baru ini, memo internal dari The New York Times bocor ke publik. Dalam memo tersebut, para jurnalis dilarang menggunakan kata "genosida," "pembersihan etnis," dan "wilayah pendudukan" dalam pemberitaan tentang Gaza. Ini adalah bagian dari upaya sistematis untuk mengontrol narasi, menutup rapat fakta kejam yang menimpa rakyat Palestina. Bayangkan, kata-kata yang menggambarkan realitas justru dianggap tabu demi menjaga citra zionis tetap bersih di mata dunia. Senjata Tertajam di Era Modern: Informasi Sejak awal berdirinya, gerakan zionis paham be...

S.N.A.F.U. di Republik Militeristik Nusantara: Operasi Broken Arrow di Medan Politik

SitRep terbaru dari Front Operasi Republik Nusantara menunjukkan bahwa negeri ini sedang mengalami skenario F.U.B.A.R. dalam segala aspek: politik, ekonomi, hukum, bahkan sampai pajak kendaraan bermotor. Semua unit di F.O.B. Jakarta dan sekitarnya sudah mengonfirmasi bahwa aturan permainan telah dirombak menjadi R.O.E. ala junta, di mana segala keputusan bisa diproses dengan mekanisme suppressing fire terhadap rakyat yang mencoba protes. Seperti biasa, rakyat hanya bisa pasrah dalam posisi prone, menunggu apakah akan ada bala bantuan atau justru serangan udara berikutnya. H.A.L.O. Legislasi: UU TNI Langsung ke D.Z. Kekuasaan Pasukan elite legislator berhasil mengeksekusi operasi H.A.L.O. dengan memasukkan Undang-Undang TNI terbaru ke dalam D.Z. parlemen tanpa hambatan berarti. R.O.E. baru memungkinkan personel militer untuk ikut terjun ke ranah sipil tanpa perlu izin dari komando pusat. Mereka bisa menjadi gubernur, bupati, atau bahkan lurah dengan formasi Q.R.F. yang siap melibas opos...

Kembalinya 'Dwifungsi TNI': Ketika Pasar Saham Merindukan Orde Baru

Disclaimer: Artikel ini adalah karya fiksi dan bersifat satir. Segala kesamaan dengan kejadian nyata hanyalah kebetulan belaka. Pendahuluan: Nostalgia Orde Baru di Era Milenial Ah, Orde Baru! Sebuah masa di mana stabilitas politik dan ekonomi berjalan seiring dengan kontrol ketat pemerintah. Kini, di tahun 2025, siapa sangka kita akan kembali merasakan sentuhan manis dwifungsi TNI? Sebuah kebijakan yang, konon, akan membawa kita kembali ke masa kejayaan itu. Namun, apakah pasar saham kita siap untuk nostalgia semacam ini? Revisi UU TNI: Menghidupkan Kembali Dwifungsi dengan Sentuhan Modern Pemerintah, dengan semangat inovasi yang tinggi, memutuskan untuk merevisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Tujuannya? Tentu saja, memperluas peran TNI dalam kehidupan sipil. Mengapa membatasi tentara kita hanya pada urusan pertahanan? Bukankah mereka juga bisa menjadi direktur BUMN, kepala dinas, atau bahkan influencer media sosial? Menurut laporan, revisi ini memungkinkan pr...

Review : Perempuan-Perempuan Pencari Kutu

Lidah adalah salah satu anggota tubuh yang diciptakan Allah dengan segala kesempurnaan fungsinya. Lidah dan mulut sebuah satu kesatuan utuh yang dapat menetaskan segala ide yang berkecamuk di dalam pikiran serta hati. Menghasilkan lisan dan perkataan yang beresonansi. Sayangnya, lisan terkadang tak menyadari kesalahan fatal yang dikeluarkan oleh sang empunya raga. Sering tanpa sadar mengecoh dengan dalih bercerita panjang lebar yang berakhir ghibah, fitnah dan namimah. Sejatinya, lisan ibarat air yang dituangkan melalui poci-poci jiwa. Maka, sudahkah kita mampu menjaga lisan kita? Atau justru ia yang menyebabkan kita jatuh ke dalam As Saqar yang hina? Wallya’udzubillah. Setelah membaca ini, saya merasa seperti... “I feel you” kepada sosok tokoh utama. Di beberapa cerita saya merasa seperti menjadi tokoh utamanya. Damn... it brings back the memories.  Ada beberapa cerita yang dibiarkan menggantung. Mungkin penulis melepaskan akhir cerita ke pembaca. Tapi overall cerita-cerita ini ad...

5 Langkah Menulis Cerita Fiksi

Jika kita membaca karya-karya J.K Rowling, mungkin dari kita jadi berpikir, darimana beliau mendapatkan ide sekeren itu dalam membuat dunia Harry Potter. Begitu juga dengan Stephen King yang mampu membuat cerita misteri, hingga membuat para penggemarnya jadi ikut berpikir saat membaca karya-karyanya. Mereka para ahli pembuat cerita fiksi tentu memiliki langkah-langkah dalam menciptakan karyanya tersebut. Kamu juga bisa mengikutinya, lho. Apa-apa saja, sih? 1. Tentukan Tema dan Judul Tema merupakan langkah awal dalam membuat karya apapun termasuk cerita fiksi. Tentukan apa yang ingin kamu ciptakan. Bisa fiksi ilmiah, horor, thriler, petualangan, fantasi, dan masih banyak lagi. Setelah itu, buatlah judul yang menarik. Beberapa dari pembaca pasti memilih sebuah bacaan dari judulnya terlebih dahulu. 2. Ciptakan Tokoh-Tokohnya Selanjutnya adalah menciptakan tokoh-tokoh yang akan hadir dalam ceritamu. Bisa dimulai dari nama yang kemudian ditentukan bagaimana perilaku, latar belakang dan pena...

Mengapa Copywriting Itu Penting?

Jutaan orang tidak menyadari bahwa usahanya di bidang wirausaha, dapat menjadi lebih baik lagi jika mereka paham dengan ilmu 'copywriting.' Sudah mirip belum dengan Budi Setiawan yang sering muncul di awal video YouTube? Tapi ini bener loh. Copywriting dapat membantu meningkatkan penjualan. Karena copywriting dapat mencakup keseluruhan bagian marketing baik dari sisi online maupun offline. Semua elemen marketing pasti membutuhkan 'kata-kata' yang dapat menarik perhatian dan tentunya 'menjual.' Lalu apa itu copywriting?  Simak ilustrasi berikut ini. Seorang pengemis buta mencoba mengais rejeki dengan sebuah tulisan, "Saya Buta, Kasihani Saya." Dengan tulisan itu dia berharap orang-orang yang lewat mau menyisihkan hartanya dan memberikan dia uang. Tapi yang terjadi adalah, tak ada yang peduli. Hanya ada satu-dua orang yang lewat mau memberinya uang.  Sampai akhirnya ada seorang pekerja kreatif melihat tulisan di atas karton yang dipegang oleh pengemis it...

Malam Pisau Panjang: Simfoni Pengkhianatan dalam Gelap

Malam itu, angin berembus dengan bisikan rahasia, seakan pepohonan Berlin sendiri tahu bahwa darah akan mengalir sebelum fajar menjelang. Di langit, bulan pucat menggantung tanpa cahaya, seolah enggan menyaksikan apa yang akan terjadi. Jam berdetak pelan, mengiringi langkah-langkah rahasia yang bergerak di bawah tirai malam. Di kedalaman fajar yang belum lahir, gerombolan bayangan menjelma menjadi algojo tak bernama, membawa titah seorang pemimpin yang haus kuasa. Mereka bukan sekadar prajurit, bukan pula patriot—mereka adalah tangan-tangan yang dikirim untuk memotong benang takdir. Dengan seragam abu-abu yang menyatu dengan kegelapan, mereka memasuki rumah-rumah yang sunyi, hotel-hotel yang bisu, dan barak-barak yang tak bersuara. Di kamar-kamar yang dahulu penuh tawa, jeritan menggema. Di sudut-sudut kota yang pernah menyaksikan perjamuan, kini hanya tersisa genangan merah yang menguarkan wangi besi. Ernst Röhm, sang pemimpin Sturmabteilung yang dulu dielu-elukan, kini duduk di kegel...

Ketika Allah Cemburu (Sebuah Muhasabah Diri)

Saat hidup kita sedang susah. Tidak ada pekerjaan tetap sedangkan pengeluaran terus bertambah. Belum lagi utang yang tiada habisnya. Semua cara dijalankan, semua cara diupayakan. Dari yang mencoba usaha apa saja, mengirim surat lamaran kemana saja, hingga menghubungi teman dan orang-orang yang dulu pernah dekat dan pernah kita bantu berharap mereka mau berbaik hati membantu kita. Sekedar mencarikan pekerjaan, atau syukur-syukur malah memberikan pekerjaan. Kita sangat berharap kepada mereka. Malah mungkin sangat berharap. Hingga janji-janji mereka menjadi keniscayaan di dalam pikiran kita. "Mereka pasti bantu saya." Kita akhirnya menggantungkan harapan kepada manusia. Kita menggantungkan harapan kepada mahkluk-Nya. Kita lebih percaya akan janji, "Nanti akan kami hubungi lagi," atau "Nanti aku coba tanyain ke HRDnya ya." Seakan janji mereka lebih terpercaya dibandingkan janji Allah. Akhirnya Allah pun cemburu. Namun di balik cemburu-Nya ada terselip rasa say...